Harga bitcoin menghadapi tekanan mengawali pekan ini, tepatnya Senin. Hal itu dipengaruhi oleh bayang-bayang risiko di pasar saham akibat virus Corona.
Mengutip Coindesk, Selasa (22/9/2020) bitcoin diperdagangkan di level US$ 10.650 atau turun 2,9% pada kemarin.
Penurunan saham Eropa dan saham berjangka AS dan kenaikan dolar AS tampaknya membebani cryptocurrency.
Indeks utama Eropa seperti DAX Jerman, CAC Prancis, dan FTSE Inggris turun lebih dari 3%, menurut sumber data invest.com. Lalu, kontrak berjangka yang terkait dengan indeks S&P 500 Wall Street juga turun hampir 2%.
Investor menjual ekuitas di tengah kekhawatiran munculnya kembali kasus COVID-19 baru-baru ini di seluruh Eropa dapat menimbulkan babak baru kejatuhan ekonomi.
Epidemi ini berlipat ganda kira-kira setiap tujuh hari di Inggris, dan jika tren ini berlanjut akan ada sekitar 50.000 kasus baru per hari pada pertengahan Oktober seperti disampaikan oleh penasihat ilmiah pemerintah Inggris.
Inggris Raya mungkin terpaksa melakukan lockdown. Negara Eropa lainnya dari Denmark hingga Yunani telah memberlakukan pembatasan.
Bitcoin dapat mengalami penurunan yang lebih besar jika kondisi memburuk yang memicu penurunan dolar AS, mata uang cadangan global, seperti yang terjadi pada bulan Maret.
Selain itu, kenaikan arus koin baru-baru ini dari dompet penambang ke bursa dapat menambah tekanan bearish di sekitar bitcoin.