Pada 28 Oktober 2024, saham perusahaan-perusahaan mining Bitcoin melonjak hingga 24,4%. Kenaikan ini dipicu oleh harga Bitcoin yang melampaui $70.000, didorong oleh perubahan kondisi ekonomi global dan diversifikasi sektor mining ke bidang Kecerdasan Buatan (AI).
Ketidakstabilan Ekonomi Global Dorong Lonjakan Saham Mining Bitcoin
Menurut Mitchell Askew, kepala analis di Blockware, ketidakstabilan ekonomi global dan peningkatan likuiditas telah mendorong para investor untuk beralih ke Bitcoin dan perusahaan-perusahaan terkait, termasuk sektor mining. Defisit belanja dan kebijakan suku bunga rendah telah meningkatkan arus dana di pasar global, sementara performa buruk obligasi pemerintah meningkatkan kekhawatiran inflasi jangka panjang.
Pasca penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan September, semakin banyak investor mencari alternatif investasi yang lebih stabil di tengah fluktuasi ekonomi. Pasar Bitcoin, yang semakin tanggap terhadap perubahan kondisi ekonomi, menjadi pilihan yang menarik.
Perusahaan Mining Bitcoin Manfaatkan Teknologi Tinggi
Beberapa perusahaan mining tidak hanya mengandalkan aktivitas penambangan, tetapi juga mulai memperluas operasional mereka ke sektor AI dan komputasi berkinerja tinggi. Langkah ini memperkuat daya saing dan keberlanjutan bisnis mining Bitcoin di tengah tantangan ekonomi global.
Diversifikasi ini menunjukkan bahwa sektor mining lebih adaptif terhadap kebutuhan pasar, sekaligus menarik minat investor yang melihat potensi sinergi antara kripto dan teknologi AI.
Tekanan Jual Berkurang, Bitcoin Lebih Stabil
Askew juga mencatat bahwa tekanan jual Bitcoin mulai berkurang sejak peristiwa halving Bitcoin pada bulan April. Penambang yang kurang efisien telah keluar dari pasar, mengurangi tekanan jual dan memberikan stabilitas harga bagi Bitcoin, yang turut meningkatkan daya tarik saham perusahaan mining.
Di samping itu, tingkat kesulitan mining Bitcoin diperkirakan akan meningkat untuk ketiga kalinya, menunjukkan bahwa hanya penambang yang kuat dan efisien yang akan bertahan, menciptakan lingkungan yang lebih stabil bagi saham mining.
Partisipasi Negara dalam Mining Bitcoin Meningkat
Fenomena lain yang menarik adalah keterlibatan beberapa negara seperti Argentina, Uni Emirat Arab, dan Ethiopia yang mulai memanfaatkan sumber daya lokal untuk menambang Bitcoin. Bahkan, beberapa negara anggota BRICS dilaporkan mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai alat pembayaran internasional untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Dengan ketidakstabilan ekonomi global, dorongan positif dari AI, dan partisipasi aktif negara dalam mining, saham perusahaan-perusahaan mining Bitcoin memiliki prospek cerah untuk terus tumbuh. Lonjakan 24% baru-baru ini menjadi indikator kuat bahwa sektor mining Bitcoin semakin diminati oleh investor global yang mencari diversifikasi dan stabilitas di tengah ketidakpastian pasar.